Kamis, 08 April 2010

Si Bungsu yang Mencoba Mandiri

Oleh : Atika Dewi Kharisma
Abstrak

Setiap orang pasti mempunyai mimpi yang tinggi, sama halnya dengan diri ku.
Mimpi yang ku punya mungkin kecil bagi orang lain, tapi itu besar bagi ku. Karena ku pernah mendengar pesan dari seseorang “Janganlah bermimpi yang besar, tapi non sense. Bermimpilah yang kecil, tapi profesional”. Aku bermimpi ingin mencoba menuntut ilmu sambil menjadi anak rantau, karena aku ingin mencoba merasakan kerasnya hidup dan melatih kemandirian ku yang selalu dianggap anak bungsu itu anak manja. Bila ada masalah yang ku buat, hampir selalu bukan aku yang menyelesaikannya.
Mimpi itu berawal sejak aku duduk dibangku SMP. Ku bermimpi untuk melanjutkan kuliah di Universiras Sriwijaya, karena ku ingin menjadi anak rantau, tetapi orang tua ku tidak mangizinkan untuk kuliah diluar. Hingga ku beranjak dibangku kelas 3 SMA, ketika orang-orang bertanya tentang rencana dimana tempat ku akan melanjutkan study, ku pun langsung dengan tegas manjawab universitas sriwijaya. Disaat orang sibuk manyiapkan diri untuk Ujian Nasional, aku malahan sibuk mencari info tentang seleksi masuk perguruaan tinggi. Seolah-olah ku tak peduli dengan Ujian Nasional, sehinnga tak heran bila hasil Ujian Nasional ku kecil. Biarpun begitu, tapi itu tak membuat ku kecewa, yang penting aku lulus Ujian Nasional sebagai salah satu persyaratan ku masuk universitas idaman ku. Setelah ku mengetahui ternyata SMA ku tidak ada kerjasama dengan Universitas Sriwijaya untuk Penyaluran Minat dan Prestasi, ku pun kecewa. Tapi itu tidak mengurungkan niat ku untuk menjadi mahasiswa Universitas Sriwijaya. Aku pun berencana untuk ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri yang biasanya dilaksanakan secara serentak di seluruh penjuru tanah air ini. Setelah semua Ujian Nasional, Ujian Praktikum, serta Ujian Akhir Sekolah ku selesaikan, ku berencana untuk bimbel intensive di luar Bangka, kampung halaman ku. Tetapi di saat teman-teman ku sibuk untuk bimbel intensive di luar Bangka, aku tidak seperti mereka yang di izinkan oleh orang tua mereka untuk mengejar mimpi mereka. Orang tua ku masih meragukan niat ku untuk kuliah di luar Bangka, sehingga orang tua ku hanya mengizinkan untuk bimbel intensive d kampung halaman ku saja. Ku pun menjadi lebih semangat dan berfikir optimis untuk membuktikan kepada orang tua ku kalau aku itu bisa dan tidak seperti yang mereka kira. Tidak seperti yang ku perhitungkan sebelumnya, teryata ku tidak menghabiskan bibel intensive ku tepat pada waktu yang telah di tentukan. Bimbel intensive ku tinggalkan untuk mengejar waktu pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi yang ku ikuti di wilayah Sumatra Selatan. Dan sebagai cadangan ku pun ikut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru di Poltekkes Depkes. Teryata prosedure mendaftar tidak semudah yang ku kira. Saat ku mendaftar di Kampus Universitas Sriwijaya yang di daerah Indralaya ku harus teliti mengisi formulir yang menggunakan sistem LJK, karena pendaftar begitu bangyak pada hari itu, ku pun giliran mengembalikan formulir yang ditunda 3 hari lagi. Saat ku mendaftar di Rektorat Poltekkes Depkes sama halnya seperti saat ku mendaftar di kampus Universitas Sriwijaya, yang mana ku harus bolak balik dua kali, karena persyaratan ku kurang. Saat hari ke dua ku mendaftar di Poltekkes Depkes ku pun harus mengikuti prosedure yang begitu ribet. Ku harus mengantri untuk mengukur tinggi dan berat badan. Dan beberapa loket untuk melengkapi seluruh persyaratan menjadi peserta Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, sehingga tubuh ku pun mulai merasa tidak mampu untuk ikut mengantri. Untungnya ada saudara ku yang mau membantu ku secara bergantian mengantri. Ketika hari dimana dilaksanakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri ku mendapat tempat ujiannya di SMA N 10 Palembang, saat ujian berlangsung begitu cepat, dan tidak ada seorangpun yang menolong ku untuk mengisi jawaban soal-soal yang ada, tidak seperti Ujian Nasional yang banyak teman-teman ku saling membantu dalam menjawab soal-soal. Akhirnya, ku pun merasa pesimis untuk lulus.



Tidak lama beberapa hari ku juga harus mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Poltekkes Depkes yang mana ku mendapat tempat ujian di GOR Sriwijaya. Disana ujiannya tidak disediakan meja, hanya di sediakan kursi plastik atau duduk ditribun tempat penonton. Durasi mengerjakan soal yang disediakan tidak seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri yang terasa begitu singkat, tapi lebih lama sehingga ku bisa lebih tenang dalam mengerjakan soal, biarpun tanpa meja. Aku pun optimis akan kelulusan ku untuk mendapatkan jurusan yang telah aku pilih di Poltekkes Depkes. Pengumuman hasil seleksi Poltekkes Depkes lebih dahulu di umumkan. Aku sangat senang mengetahui aku lulus ujian tertulis Poltekkes Depkes, dan membuat ku tambah yakin mendapatkan jurusan yang telah aku pilih di Poltekkes Depkes, sampai membuat ku tidak bisa tidur untuk menanti hari pemekrisaan kesehatan di Poltekkes Depkes. Setelah ujian itu aku pun pulang ke kampung halaman ku untuk menyiapkan segala keperluan ku untuk menjadi mahasiswa rantau. Ketika hari pangumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri aku merasa pesimis untuk lulus sehingga aku takut untuk melihatnya via internet pada malam itu. Aku pun di marah oleh ibu ku karena aku bersikap begitu. Akhirnya Ibu ku meminta tolong kakak ku untuk melihat hasil ku. Ketika kakak ku mangabarkan aku lulus Universitas yang aku idamkan, aku merasa biasa saja, tapi malahan orang tua ku yang merasa sangat senang akan kabar itu. Mungkin karena ku lulus bukan di jurusan yang ku idamkan sejak dulu. Tapi akhirnya ku putuskan untuk mendengarkan saran orang tua ku yang menyarankan ku memilih jurusan yang lulus di Universitas Sriwijaya. Sekarang ku telah menjadi mahasiswa Universitas Sriwijaya. Disini kan ku buktikan bahwa aku bisa menjadi anak yang mandiri, yang tidak kata orang yang menilai ku dulu sebagai si bungsu yang manja. Disini juga ku banyak mengenal orang dari berbagai daerah, ku mulai mencintai profesi ku agar ku dapat ikhlas menjalani hidup ini, yang mana profesi ku begitu berguna bagi orang banyak, dan ku bersyukur karena tidak banyak orang yang seberuntung ku, dapat merasakan kuliah di Universitas Sriwijaya Program Studi Ilmu Keperawatan.

Tidak ada komentar: