Rindu diri mu Ayah
Rindu dekapan mu Bunda
Taukah kau Ayah Bunda ku
Aku disini.....
mengepalkan tinju ke meraka
Menghujat bacot mereka
Bergerilya bersama teman
untuk mencari sarang mereka
Ayah Bunda ku...
Taukah kalian
Dengan kotak sederhana itu
kami menuju gedung kura-kura itu
Berlari-lari di gedung penuh eksekutif itu
Hanya dengan modal keyakinan kami
Jauh dari seberang pulau sana
Akhirnya ku pijaki gedung kita itu
Akhirnya ku hujati mereka didepan wajah arogansi mereka
Arogansi kaum tirani
Ku tak akan pernah takut Ayah Bunda ku
Walau peluru panas itu menembus jantung ku
Samurai panjang itu memecung kepela ku
Tak peduli aku dengan semua itu
Persetan dengan argument arogansi itu
yang lebih ku pedulikan nasib mereka diluar sana
Ayah Bunda ku...
Semoga engkau ridhoi langkah kaki ini
Aamiin
Jakarta, 12 Juli 2011